"Lapangan Hijau, Dompet Tebal: Stadion Barnabas Jadi Surga Pedagang, Turnamen Yuris Cup, Mantap
Dagangan laris di Stadion Barnabas Youwe, Ibu Margaretha kantongi Rp. 500 Ribu sehari. Rabu, 11/6/2025 (foto; dani)
SENTANI | Suaracycklops.com –
Stadion Barnabas Youwe, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, menjadi tempat rejeki bagi para pedagang kecil. Salah satunya, Margaretha Pulanda, penjual pinang dan jajanan tradisional, yang mengaku telah berjualan di area stadion selama hampir empat minggu, sejak Turaen Yuris CUP 2025 berlansung.
Margaretha menceritakan bahwa ia memperoleh izin berjualan dari pihak Yuriscap, dan selama ini tidak ada pungutan retribusi dari panitia maupun pihak berwenang. Hal ini membuatnya merasa lebih leluasa dan nyaman dalam mencari nafkah.
“Saya biasa dapat Rp.400 ribu sampai Rp.500 ribu sehari, pengeluaran sekitar Rp.200 ribu sampai Rp.300 ribu. Jadi untung bersih bisa sampai Rp.100 ribu atau Rp.200 ribu per hari,” ujar Margaretha saat ditemui di lokasi, penuh semangat.
R p
Ia berharap agar ke depan lebih banyak lagi kegiatan atau turnamen yang rutin digelar di stadion, karena sangat membantu perekonomian masyarakat kecil seperti dirinya.
“Kalau bisa setiap tahun ada perlombaan. Biasanya panitia kasih kita kartis (tiket), penonton beli dari kita, baru masuk nonton. Itu sangat membantu. Meskipun cuma Rp 1.000 atau Rp 2.000, tetap bermanfaat,” jelasnya.
Margaretha juga menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati dan jajarannya, agar memperhatikan ekonomi kerakyatan lewat kegiatan-kegiatan publik seperti turnamen sepak bola yang bisa menjadi ruang usaha bagi warga.
"Harapan saya, turnamen seperti ini dibuat lebih banyak lagi. Jadi kita mama-mama ini bisa dapat penghasilan, untuk kebutuhan rumah, apalagi anak-anak sekolah,” tambahnya.
Selama ini, Margaretha biasa berjualan di tepi jalan atau di sekitar kawasan Dunlop, namun ia menilai lokasi stadion jauh lebih menguntungkan.
“Lebih bagus di sini. Bisa sampai sejuta sehari kalau jualan rame,” pungkasnya sambil tersenyum.
Dengan wajah penuh syukur, Margaretha mengaku senang bisa turut menghidupkan ekonomi kecil dari balik aktivitas olahraga masyarakat. Baginya, keberadaan stadion bukan hanya tempat hiburan, tapi juga ladang rejeki. (DanTop)
Komentar
Posting Komentar