Dari Dusun Sagu untuk Indonesia: ACFFEST & Budaya Papua Gaungkan Pesan Antikorupsi

Ketua Indonesia Art Movement, Ilham Murda. saat diwawancarai. Sabtu, 26/7/2025  (Foto; Dani)


SENTANI | Suaracycklops.com – Rangkaian Movieday Layar Tumbuh Papua, bagian dari Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2025, program sosialisasi publik yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). kegiatan ini berlangsung di kawasan wisata budaya Dusun Sagu "Ebha Hecke", Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kegiatan ini diinisiasi bersama oleh KPK dan komunitas Indonesia Art Movement sebagai bagian dari upaya menyuarakan nilai-nilai integritas dan antikorupsi melalui medium film. Ketua Indonesia Art Movement, Ilham Murda, menjelaskan bahwa Movie Day 2025 telah digelar di tiga lokasi berbeda, yaitu SG Park, Kediaman Indonesia Movement di Entrop, dan terakhir di Dusun Sagu, Kampung Sereh.

“Harapan kami, melalui film, nilai-nilai integritas dan antikorupsi seperti kejujuran, keberanian, tanggung jawab, kerja keras, dan kemandirian dapat tersampaikan dengan lebih menyentuh dan relevan dengan kehidupan sehari-hari,” ujar Ilham.

Ia menambahkan bahwa anak-anak muda sebagai penikmat konten digital perlu dikenalkan bahwa nilai-nilai antikorupsi bisa dipelajari dan diterapkan lewat berbagai cara, salah satunya melalui karya film.

“Kita ingin menyuarakan bahwa ‘uang kembali harus kembali’, jangan ada pembenaran karena alasan jalan atau operasional. Kita ingin bangun budaya baru yang bersih, bukan membiasakan hal yang salah jadi biasa,” lanjutnya.

Program ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif KPK sebelumnya, Cinema Action 2024, di mana Indonesia Art Movement terpilih sebagai salah satu pemenang nasional untuk ide cerita pemutaran film antikorupsi, masuk dalam 10 besar dan berhasil menjadi tuan rumah penyelenggara.

Di Dusun Sagu, kegiatan pemutaran film dibalut dalam suasana budaya lokal yang kuat. Warga kampung tampak antusias, terutama karena kegiatan ini dilengkapi dengan pertunjukan tari dan musik tradisional yang juga menyuarakan pesan antikorupsi melalui lirik lagu dan gerakan seni.

“Saya melihat semangat seniman dan pelaku budaya lokal sangat luar biasa. Nilai antikorupsi bisa mereka sampaikan dengan cara yang menyentuh lewat tarian dan musik. Ini jadi kekuatan besar dalam edukasi masyarakat,” kata Ilham.

Sebagai penutup, Ilham menyampaikan bahwa ke depan pihaknya berencana untuk menggelar program pemutaran film secara rutin di berbagai titik di Papua, agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi lewat cara yang menyenangkan dan menyentuh. (DanTop) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pekerja Bangunan Ditembak di Kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam, Jayawijaya

"Jembatan Kali Biru Jadi Saksi: Serka Segar Maulama Gugur Ditembak OTK"

Sadis! Pria Tewas Dianiaya di Depan Asrama Koramil Hawai, Pelaku Langsung Kabur