Senyum Perdamaian dari Omukia, Satgas Yonif 700/WYC Ringankan Derita Warga
Warga Omukia sambut positif kegiatan bakti sosial Satgas Yonif 700/Wyc dari Pos Eromaga. Sabtu, 27/9/2025 (Foto; Pen Satgas Pamtas RI-PNG)
PUNCAK | Suaracycklops.com – Di antara lekuk lembah dan puncak yang menjulang di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, (27 September 2025), denyut kehidupan warga Kampung Eronggobak berdetak lebih kencang hari ini. Bukan oleh deru angin, tetapi oleh kedatangan para pahlawan bertopi baja dari Satgas Yonif 700/Wyc. Dari Pos Eromaga, mereka menghadirkan pelayanan kesehatan, mengubah balai kampung menjadi rumah sakit darurat yang penuh dengan tawa dan harapan.
Dipimpin oleh Letda Inf Sudirman, sosok komandan dengan senyum yang melegakan, kegiatan bakti sosial ini adalah puisi kepedulian yang ditulis langsung di atas kanvas bumi Papua. Dengan langkah tegap namun hati yang lembut, para prajurit ini tak hanya membawa obat-obatan, tetapi juga membawa secercah cahaya bagi masyarakat yang kerap terjangkau oleh jarak dan medan yang terjal.
Suasana haru dan sukacita menyelimuti pelaksanaan kegiatan. Para ibu dengan penuh harap menggendong buah hatinya, para bapak dengan sabar antre, semuanya diterima dengan hangat oleh tim medis Satgas. Setiap tekanan darah yang diperiksa, setiap obat yang diberikan, adalah simbol dari janji kesetiaan TNI untuk hadir di tengah masyarakat, dalam suka dan duka.
Letda Inf Sudirman, dengan mata yang memancarkan keteguhan, membagikan refleksi mendalam tentang misi kemanusiaan ini. "Di sini, di tanah Omukia yang perkasa ini, kami memahami bahwa tugas kami bukan hanya menjaga perbatasan dari ancaman. Tugas yang lebih utama adalah menjaga denyut nadi kesehatan rakyat. Setiap senyum anak yang sembuh, setiap ucapan terima kasuh dari orang tua, adalah lencana kehormatan yang paling berharga bagi kami. Mereka adalah bagian dari keluarga besar yang kami lindungi. Mengobati yang sakit, menguatkan yang lemah, ini adalah perwujudan Sapta Marga yang hidup dan nyata," ujarnya penuh keyakinan.
Seorang tokoh masyarakat Kampung Eronggobak tak henti-hentinya mengucapkan syukur. "Sejak lama kami menanti perhatian seperti ini. Medan kami sulit, akses ke puskesmas jauh. Kehadiran Bapak-Bapak TNI ini seperti malaikat penyelamat. Mereka datang tidak dengan senjata, tetapi dengan kotak P3K dan stetoskop, ini yang benar-benar kami butuhkan."
Pada sore hari, ketika matahari mulai beranjak ke peraduannya, pelayanan berakhir. Namun, jejak yang ditinggalkan oleh Satgas Yonif 700/Wyc takkan mudah pudar. Mereka telah menorehkan kisah heroik yang sesungguhnya: heroisme kasih sayang yang menyembuhkan luka, mengusir derita, dan menanamkan benih kebersamaan yang akan terus tumbuh subur di Lembah Eronggobak. Ini adalah bukti abadi bahwa kekuatan terbesar seorang prajurit terletak pada kemampuannya untuk menyentuh hati dan mengobarkan harapan. (Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti/DanTop)
Komentar
Posting Komentar