Tokoh Adat Kampung Ifale Apresiasi Pelayanan Pdt. Yemima Deda di Jemaat GKI Petra Kelahiran II
Tokoh Adat Kampung Ifale Samuel Suebu, saat diwawancarai usai kegiatan di Kampung Nolokla Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Minggu, 28/9/2025 (Foto; Dani)
SENTANI | Suaracycklops.com – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mewarnai prosesi serah terima pelayanan Pdt. Yemima Deda, S.S dari Jemaat GKI Petra Kelahiran II kepada keluarga besar Paisei–Deda di Kampung Nolokla (Harapan), Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Tokoh adat Kampung Ifale, Samuel Suebu, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas pelayanan Pdt. Yemima selama bertugas di tengah jemaat dan masyarakat. Menurutnya, kehadiran ibu pendeta tidak hanya berdampak pada kehidupan rohani gereja, tetapi juga menyentuh tiga dimensi penting: gereja, pemerintah, dan adat.
“Beliau melayani dengan hati. Bukan hanya di gereja, tapi juga terlibat aktif dalam urusan-urusan adat dan pemerintahan. Kehadirannya memberi ketenangan, keteraturan, dan menjadi teladan bagi masyarakat,” ujar Samuel Suebu.
Dalam pandangan masyarakat, keluarga Pdt. Yemima dinilai sebagai keluarga yang sederhana, beriman, dan mampu membaur dengan baik di berbagai lingkungan, baik di Kampung Saleh, Kemiri, Hawai maupun Sentani. Hal ini membuat mereka diterima bukan hanya sebagai pelayan gereja, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat adat.
Sebagai wujud penghargaan, masyarakat bersama jemaat dan pemerintah kampung menggelar acara perpisahan yang penuh semangat kebersamaan. Berbagai hasil bumi dan ternak seperti sagu, babi, dan sapi dipersembahkan oleh keluarga serta komunitas, sesuai tradisi masyarakat Sentani dalam menghormati dan melepas seorang pelayan Tuhan.
“Tradisi ini bukan karena beliau orang Sentani, tetapi karena adat mengajarkan kami untuk menghargai siapa pun yang datang dan melayani di tengah-tengah kami. Semua unsur, baik jemaat, masyarakat adat, maupun pemerintah kampung, berpartisipasi dengan antusias,” tambah Samuel Suebu.
Acara serah terima ini sekaligus menjadi momentum penghormatan bagi pelayanan Pdt. Yemima Deda, sekaligus simbol kekuatan kebersamaan antara gereja, adat, dan masyarakat di Sentani. (DanTop)
Komentar
Posting Komentar